Sesuai dengan pernyataan dari Person bahwa Pivot Point adalah salah satu
alat untuk meramalkan pergerakan harga. Apapun artinya dan siapapun yang
menyebutkannya, pada intinya tetap Pivot Point adalah Support dan
Resistance yang dibuat berdasarkan perhitungan matematis (seperti yang saya
sebutkan di bagian Support dan Resistance).
Perhitungan Pivot Point
Pivot Point umumnya terdiri dari 5 Garis, yaitu :
1. Nilai Pivot Point
2. Support #1
3. Support #2
4. Resistance #1
5. Resistance #2
Saya katakan ‘umumnya’ karena ada yang membuat Support & Resistance
sampai tingkat 3 (Support #3 & Resistance #3), namun karena perhitungannya
tidaklah standar, maka Support dan Resistance #3 tidak saya cantumkan dalam
buku ini.
Untuk pergerakan harga yang sering terjadi gap yang cukup besar antara
periode satu dengan yang lainnya, Person menyarankan perhitungan Pivot
Point tipe 2 dan tipe 3.
Perlu diingat bahwa Pivot Point dihitung dari harga yang terjadi saat ini /
saat lalu untuk mendapat Support dan Resistance saat nanti / saat sekarang.
Sebagai contoh, jika anda ingin melihat pergerakan hari ini, maka anda
membutuhkan data harga (Open – High – Low – Close) di hari kemarin. Jika
anda ingin melihat pergerakan harga satu jam ke depan, anda membutuhkan
data harga per satu jam saat ini.
Saat ini, ada beberapa software teknikal analisa yang secara otomatis dapat
menghitung Pivot Point sehingga anda tidak perlu repot untuk menghitungnya
secara manual. Namun biasanya software tersebut terbatas pada perhitungan
Pivot Point secara harian dan mingguan. Ada juga software kalkulator khusus
untuk menghitunga Pivot Point, sehingga anda hanya cukup memasukkan data
harga Open – High – Low – Close, lalu software tersebut langsung
menunjukkan nilai Pivot Point‐nya beserta Support dan Resistance tingkat satu
dan tingkat dua‐nya.