Volume Based Indicators mungkin tidak populer di perdagangan
Berjangka, namun pada perdagangan saham, Volume Based Indicators ini
benar – benar diperlukan untuk mendeteksi suatu Trend yang valid atau
tidak dan bahkan mendeteksi saham – saham yang telah, sedang dan akan
di ‘goreng’ bandar.
On Balance Volume
On Balance Volume (OBV) sebenarnya adalah sebuah Momentum
Indicators, namun karena dia memakai perhitungan volume juga, maka
saya memasukkannya sebagai Volume Based Indicators.
OBV menghitung dana keluar dan dana masuk ke dalam suatu
pasar dan instrumen (biasanya Saham) dengan melihat volumenya.
Karena berdasarkan analisa volume, jika pergerakan harga tidak diikut
oleh peningkatan volume, maka pergerakan tersebut tidak valid dan
bahkan ada sinyal untuk berbalik arah (reversal)
Oleh karena itu, dalam menggunakan OBV, jika harga naik dan
OBV tidak membentuk titik yang lebih tinggi dari sebelumnya, maka
dikatakan kenaikan tersebut tidaklah valid dan ada kecenderungan
untuk berbalik arah menjadi turun. Jika harga turun dan OBV tetap
membentuk titik yang lebih tinggi dari sebelumnya, maka kemungkinan
besar harga masih akan melanjutkan penurunannya.
OBV sebenarnya terdiri dari satu garis OBV. Saya sebut titik agar
anda lebih mengerti kapan OBV lebih tinggi dari periode sebelumnya
(yaitu jika garis OBV tetap mengarah ke atas) dan kapan OBV lebih
rendah dari periode sebelumnya (yaitu jika garis OBV mengarah ke
bawah setelah sebelumnya naik)
Berikut adalah penerapan OBV pada saham Gudang Garam (GGRM)
Minggu, 18 Desember 2011
Volume Based Indicators
PERHATIAN
=================================================
Trading di pasar Forex melibatkan resiko yang tinggi, termasuk kemungkinan kehilangan dana secara total dan kerugian lainnya, yang tidak cocok untuk semua anggota.
Klien harus memiliki pertimbangan yang baik tentang apakah trading sesuai untuk anda / anda mengingat nya / kondisi finansial, pengalaman investasi, toleransi resiko, dan faktor lainnya.
=================================================