Saya sependapat dengan Gerry Robert, penulis buku “The Millionaire Mindset”, bahwa kita sebaiknya setiap saat untuk selalu berfikir kemunghkinan sukses atau successibility thinking. Jadi, kita tidak hanya cukup berfikiran
positif aja seperti dikatakan Norman Vincent Peale. Dan, saya kira kita pun tidak hanya cukup sekedar possibility thinking seperti yang disarankan Robert Schuller.
Mengapa demikian? Sebab, dengan selalu berfikir kemungkinan sukses kita akan lebih bersikap mawas diri. Tindakan-tindakan yang kita bangun cenderung penuh dengan kepercayaan dan keyakinan diri. Bahkan, kita akan lebih memiliki perspektif jauh kedepan. Tegasnya, berfikir kemungkinan sukses itu sama halnya dengan sukses (success) ditambah kemungkinan (possibility).
Bill Gates (44 tahun) tanpa dia terbiasa succesibility thinking. Tentu tidak mungkin berani mendirikan perusahaan Microsoft, padahal saat itu dia masih berusia 19 tahun.
Di perusahaan computer itu dirinya bukan hanya sebagai direktur, atau manajer, tetapi lebih dari itu, sebagai Presiden Direktur. Jabatan itu dipegangnya selama 25 tahun. Dan memang, pada akhirnya, ia membuktikan bahwa bisnisnya mampu meraih sukses yang luar biasa, dan banyak dikagumi orang. Kini, namanya tercatat orang terkaya di dunia.
Dalam kaitan inilah, mungkin saja Anda akan bertanya. Sesungguhnya, seseorang itu, apakah untuk mendirikan perusahaan juga harus succesibility thinking? Ataukah kita harus memiliki rasa percaya diri dulu atau sebaliknya? Kalau saya pribadi berpendapat , seseorang itu harus berpikir kemungkinan sukses dulu atau succesbility thinking, untuk mendirikan perusahaan, barulah kita memiliki rasa percaya diri.
Katakanlah, jika ada peluang bisnis, dengan kita berpikir kemungkinan sukses dulu, akan membuat kita memiliki keberanian membuat perusahaan berupa CV, PT, atau Lembaga. Kita tinggal datang ke notaris, kita bisa mengangkat diri kita menjadi pada perusahaan yang kita dirikan. Itu sama saja kita sudah berpikir kemungkinan sukses.
Di dalam melakukan kegiatan bisnis, kita dapat mendeklarasikan berpikir kemungkinan sukses setiap hari, dengan sesuatu yang diyakini, yang kita anggap dapat mengubah kita. Misalnya hari ini, kita mendeklarasikan bahwa kata favorit saya adalah ”mungkin”.
Saya percaya, pada apa yang mungkin. Saya melihat kemungkinan-kemungkinan di mana-mana. Saya memfokuskan pada apa yang benar, terang, dan indah. Saya melihat yang terbaik dalam setiap situasi, dan dalam setiap orang.
Dan, pada hari berikutnya, kita bisa saja mendeklarasikan, bahwa “saya orang yang bersemangat”. Saya percaya, saya sukses karena saya ditakdirkan untuk sukses. Saya menolak hal-hal yang tidak baik. Saya bersemangat tentang diri saya dan potensi saya. Deklarasi semacam ini setiap harinya bisa berganti-ganti sesuai dengan yang kita kehendaki.
Selain kita menggunakan model pendekatan deklarasi berpikir kemungkinan sukses di dalam bisnis setiap hari, kita juga dapat melakukan model pendekatan religius, misalnya dengan melakukan dzikir dalam hati, yang juga bisa kita lakukan kapan saja, dan dimana saja. Saya yakin, hal itu semua akan menjadikan kita lebih mudah meraih sukses. Bahkan, bisnis yang kita jalankan juga akan lebih berpeluang berkembang.
Memang, semua itu membutuhkan kemauan keras. Maka, bila kita berkeinginan menjadikan diri kita untuk selalu berfikir kemungkinan sukses, bisa saja kita memprogram ulang diri kita sendiri, dengan jalan kita menyediakan waktu untuk selalu berfikir kemungkinan sukses. Mau dicoba?